Thursday 28 April 2016

Cerita Kelahiran si Anak Rantau

Fyuuh setelah melewati banyak episode drama oh drama, akhirnya blospost ini akhirnya bisa dipublish juga. Ini adalah salah satu episode dalam perjalanan saya sebagai full-time traveller.


Sebenarnya, cerita kelahiran si anak rantau ini ingin saya tuliskan sejak lama, sebelum saya terkena pikunisasi lebih akut lagi. Ingin rasanya kalau Aya sudah besar nanti, dia bisa membaca sendiri cerita tentang kelahirannya. Mungkin bagi orang-orang, cerita ini tidak ada spesial-spesialnya tetapi buat saya, pengalaman melahirkan si anak rantau ini uwoow sekali; yang paling uwow di antara saudara-saudara saya (menurut saya tentunya). Hehehe. Jadi, ini dia cerita kelahiran si anak rantau.

Tuesday 26 April 2016

Labuhan Jukung – Krui, Si Cantik yang Tengah Berbenah

Alhamdulillah, setelah menulis post pertama yang madul-madul amburadul walaupun judulnya udah lumayan keren gitu (apaan sih?), akhirnya bisa langsung posting artikel kedua yang tidak kalah madul-madulnya. hehe. 


Jadii..ehm, inilah blogpost saya yang kedua, sekalian mau promosi salah satu destinasi pariwisata di Kabupaten Pesisir Barat, kabupaten saya. Selamat mencicipi!

Pantai Labuhan Jukung

Kalau berkunjung ke kota kelahiran Aya, rasanya belum lengkap kalau belum mampir ke Pantai Labuhan Jukung. Pantai yang digadang-gadang menjadi objek wisata unggulan Kabupaten Pesisir Barat ini kini tengah membangun fasilitas-fasilitas pariwisatanya dengan pesat. Jadi, kenapa sih harus mengunjungi Labuhan Jukung ini?

My Life as A Full-Time Traveller

Konon katanya, hidup itu adalah sebuah perjalanan .....


Saat seseorang dilahirkan sebagai manusia, saat itulah Tuhan memerintahkannya untuk melakukan sebuah perjalanan, hingga akhirnya nanti kembali menghadap-Nya. Perjalanan itu ada yang pendek, ada yang panjang; ada yang melaluinya dengan kebahagiaan, ada juga yang mengisinya dengan penuh kesedihan. Tapi kata seseorang yang bijaksana, hidup itu memang isinya kombinasi antara dua hal tersebut: kebahagiaan dan kesedihan, yang datang silih berganti. Kalau bahagia saja, orang tentunya akan jemu. Bahagia yang 'tidak menggigit', mungkin begitu istilahnya. Kalau isinya sedih-sedih saja, maka stress-lah jadinya. Maka dari itu, layaknya roda yang selalu berputar, kebahagiaan dan kesedihan itu datang silih berganti, membuat sempurna perjalanan ini. 

Kok jadi serius amat ya?Padahal niatnya tidak begitu...hehe.